Jumat, 19 September 2008

Menjalani hidup bak seorang sopir

Orang hidup di dunia ini ibarat seorang sopir. Kenapa sopir? Untuk bisa menjadi sopir yang baik, kita harus bisa menguasai kendaraan dan terutama menguasai diri (emosi). Kalo di salip oleh orang lain, kita tidak terpancing untuk segera mengejar dan beradu cepat dengan yang lain. Kita harus inget, kita membawa penumpang. Selain itu, untuk menjadi sopir yang baik kita juga harus bisa melihat kearah kaca spion, baik kanan-kiri maupun belakang.

Pandangan kedepan merupakan arah dan tujuan yang akan kita capai ( Goal ). Kita harus fokus akan tujuan yang akan kita capai. Kita tidak boleh lengah ataupun terlena oleh pemandangan yang ada di sekitar kita. Akan berakibat fatal jika kita lengah, kita dapat menabrak mobil yang ada di depan kita. Bukan kita saja yang akan celaka, tapi orang lain juga.

Kaca spion kanan-kiri, merupakan cerminan dari apa yang ada di sekeliling kita. Untuk mencapai tujuan dan keinginan, kita tidak boleh melupakan orang-orang di sekitar kita. Kita tidak boleh menghalalkan segala cara untuk dapat mencapai apa yang menjadi tujuan kita.

Kaca spion belakang. Spion belakang bisa diibaratkan dengan pengalaman masa lalu. Jadikan pengalaman sebagai guru. Kata orang, pengalaman adalah guru yang terbaik untuk menjalani kehidupan ini. Dengan pengalaman orang bisa belajar untu menjadi lebih baik lagi. Dengan pengalaman, orang tidak akan mengalami kesalahan yang sama untuk kedua kali.

Tidak ada komentar: